Bahaya Menerjang Genangan Air
By : Fitra Eri
Banjir sering menjadi pembicaraan orang di musim hujan saat ini. Tapi sebetulnya, banjir tak memiliki risiko menghilangkan nyawa yang besar saat kita berkendara. Justru bahaya sesungguhnya ada di aquaplanning yang jarang dibahas atau dipahami.
Secara umum aquaplanning dideskripsikan sebagai keadaan saat ban mengambang di atas genangan air sehingga tak ada kontak dengan jalan. Gejala ini begitu mudah terjadi, bahkan cukup dengan genangan air setinggi 2,5 mm saja.
Potensi bahaya kurang diwaspadai lantaran kita sering menganggap enteng air sebagai zat yang cair. Padahal sesungguhnya air memiliki sifat tak bisa ditekan alias incompressible. Ketika datang tekanan dari ban mobil dan air tak sempat dibuang keluar melalui alur ban, yang terjadi adalah air terjebak di bawah ban dan memisahkannya dari kontak ke permukaan jalan.
Saat itu terjadi, tak banyak yang bisa dilakukan pengendara. Bahkan bila salah bereaksi mobil dapat meluncur tanpa terkendali dan menabrak apapun yang ada di sekitarnya.
PREVENTIF
Salah satu cara paling efektif untuk menghindarkan diri dari gejala ini adalah tak menginjak genangan air sama sekali. Namun tentu saja ini agak sulit dilakukan mengingat banyak dan tersebarnya genangan air di jalan saat hujan.
Membatasi kecepatan juga efektif mengurangi risiko aquaplanning. Meski belum ada rumus akurat untuk menghitung kecepatan maksimal sebelum terjadi aquaplanning, beberapa studi menunjukkan rata-rata hal tersebut mulai terjadi pada kecepatan 72 km/jam atau lebih.
Lantas yang tak kalah penting adalah menjaga kondisi tapak ban beserta tekanannya. Semakin tebal tapak dan semakin tepat tekanannya, maka alur ban akan makin efektif membuang air ke samping.
Bila ketiga tips tadi dilakukan saat hujan, maka Anda sudah mereduksi kemungkinan terjadinya aquaplanning secara signifikan.
Hal Penambah Risiko
Tanpa disadari, kita kerap melakukan hal yang mempertinggi risiko mobil kehilangan kendali ketika melewati genangan air. Apa saja yang meningkatkan kemungkinan terjadinya aquaplanning? Berikut beberapa di antaranya.
KECEPATAN TINGGI
Semakin tinggi kecepatan, semakin sebentar pula waktu yang didapat ban untuk secara efektif mengusir air dari bawahnya.
BAN AUS
Ketika tapak menipis, maka dibutuhkan waktu lebih lama bagi ban untuk membuang air. Artinya di kecepatan yang, sama risikonya lebih tinggi.
TEKANAN BAN RENDAH
Saat ban memiliki tekanan rendah, maka bagian tengah akan terangkat. Hal ini dapat mengumpulkan air lebih banyak lagi di bawah ban.
PEMAKAIAN BAN LEBAR
Ban lebar memang meningkatkan cengkeraman saat kondisi kering. Tapi saat melewati genangan, performanya justru terbalik. Lebarnya tapak memperbesar efek tekanan permukaan dan membuat mobil mengambang lebih mudah.
BERAT MOBIL
Di tekanan ban normal, mobil yang lebih ringan akan mudah terkena aquaplanning. Tapi bila tekanan ban terlalu rendah, justru kebalikannya dan risiko akan lebih besar di mobil yang berbobot berat.
Mengatasi Aquaplanning
Berikut ini adalah langkah-langkah yang mesti dilakukan ketika mengalami aquaplanning
1. Jangan panik
2. Jangan mengerem
3. Kurangi injakan gas secara gradual
4. Apabila terpaksa harus mengerem, lakukan dengan lembut dan bersiaplah menghadapi pergerakan mobil tak terduga
5. Arahkan setir ke arah yang hendak dituju saat bagian buritan bergeser
Untuk info hitungan kredit, discount dan lain-lain tentang mobil Toyota silahkan ketik SMS Tanya (Tipe Mobil) # Nama Lengkap # Alamat Lengkap# pertanyaan anda Misal : Avanza#Eko Santoso#Perum bumyagara blok k4/91#Berapa DP Avanza 3 tahun? khusus kota Jakarta Depok Tangerang Bekasi, kirim ke : 0838 1141 9815 / 021-979 23563 PIN BB 21B26180 Terima kasih Asep Bachtiar (sales resmi Toyota Anzon Tambun) Melayani dengan ramah
Posting Komentar